TEHERAN -- Pihak berwenang Iran menemukan reruntuhan kendaraan udara nirawak (UAV) tak dikenal dengan fitur-fitur canggih. Bentuknya menyerupai drone pengintai siluman yang digunakan untuk operasi pengawasan berisiko tinggi.

Drone itu terletak jauh di dalam wilayah Iran, menimbulkan pertanyaan tentang asal, tujuan, dan misinya. Menurut laporan lokal, drone berbentuk seperti sayap terbang dan dilengkapi dengan mesin yang dipasang di ekor jatuh baru-baru ini. Diprediksi, drone itu jatuh mungkin karena gangguan peperangan elektronik atau kerusakan teknis.

Sumber-sumber Iran menyatakan bahwa UAV itu mungkin telah dijatuhkan oleh sistem peperangan elektronik domestik, meskipun belum ada konfirmasi resmi yang diberikan.

Konstruksi pesawat nirawak tersebut mencakup karakteristik yang tidak dapat diamati dengan jelas dan sistem sensor ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian) yang dipasang di bawah badan pesawat.

Rangka pesawat memiliki kontur yang tidak biasa dan asimetris, dengan rumah yang diperpanjang yang tampaknya berisi modul navigasi, mungkin termasuk sistem panduan satelit. Penandaan pada pesawat termasuk nomor seri "8373."

Sementara identitas pasti pesawat nirawak tersebut masih belum diverifikasi, beberapa analis dan komentator militer Iran berspekulasi bahwa itu bisa menjadi platform pengintaian seri Orbiter Israel. Pesawat nirawak serupa dilaporkan telah digunakan untuk memantau pertahanan udara Iran dan menyampaikan data penargetan ke pesawat tempur Israel dalam operasi sebelumnya, kata pengamat.

Namun, teori alternatif juga telah muncul. Satu kemungkinan yang diajukan oleh pengamat pertahanan regional adalah bahwa UAV tersebut mungkin telah dioperasikan oleh Iran sendiri dan secara keliru ditembak jatuh selama insiden tembakan kawan, begitu laporan Defence Blog pada Sabtu (28/6/2025).