LONDON -- Inggris dilaporkan memindahkan pasukan militer tambahan, termasuk pesawat tempur, ke Timur Tengah. Hal itu sebagai respons atas meningkatnya ketidakstabilan di kawasan tersebut, kata Perdana Menteri (PM) Keir Starmer di London pada Jumat (13/6/2025).

"Kami sedang memindahkan aset ke kawasan tersebut, termasuk jet, dan itu untuk dukungan darurat di kawasan tersebut," kata Starmer kepada wartawan selama penerbangan menuju KTT G7 di Kanada menurut Reuters.

Inggris Raya telah mempertahankan kehadiran militer di Timur Tengah melalui operasi yang sedang berlangsung di Irak dan Suriah, tempat aset Royal Air Force (RAF) ditugaskan untuk misi kontraterorisme dan keamanan regional. Pengerahan baru tersebut dimaksudkan untuk memperkuat upaya tersebut di tengah meningkatnya ketidakpastian di seluruh kawasan.

Menurut Juru Bicara PM Starmer, persiapan dimulai Jumat pagi waktu setempat, setelah penilaian intelijen dan operasional menunjukkan adanya potensi eskalasi. "Awak kapal memulai persiapan pengerahan pada Jumat pagi, ketika jelas situasi di wilayah tersebut memburuk," kata juru bicara tersebut.

Bala bantuan tersebut mencakup pesawat tempur tambahan dan aset pengisian bahan bakar. Satu pesawat tanker pengisian bahan bakar udara RAF Voyager terlacak terbang di atas Yordania dan menuju wilayah udara Suriah, menurut data pemantauan penerbangan dari Flightradar.

Bahkan, sebuah pesawat tanker pengisian bahan bakar RAF Voyager terlacak di atas Yordania dan menuju Suriah. Kementerian Pertahanan Inggris belum merilis rincian lebih lanjut mengenai jumlah pesawat yang terlibat atau lokasi pengerahan tertentu. Namun, langkah tersebut mencerminkan upaya yang lebih luas oleh Inggris untuk mempertahankan kesiapan operasional jika terjadi konflik lebih lanjut atau perlunya intervensi cepat.

Kehadiran RAF yang berkelanjutan di wilayah tersebut merupakan bagian dari Operasi Shader, misi jangka panjang Inggris yang menargetkan sisa-sisa ISIS dan mendukung operasi stabilitas dalam koordinasi dengan mitra internasional. Penambahan pesawat baru menunjukkan bahwa London sedang mempersiapkan berbagai kemungkinan yang lebih luas di luar cakupan misi yang ada.

Meskipun Inggris belum mengindikasikan bahwa mereka sedang mempersiapkan aksi militer langsung, para pejabat telah membingkai pengerahan tersebut sebagai langkah pencegahan untuk memastikan fleksibilitas dalam lingkungan yang berkembang pesat. "Pesawat pengisian bahan bakar lebih lanjut dari pangkalan Inggris telah dikerahkan, dan jet tempur tambahan akan dikirim," juru bicara perdana menteri mengonfirmasi.

Dikutip dari Defence Blog, ketegangan regional telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah serangan udara Israel jauh di dalam wilayah Iran. Hal itu membuat Iran membalas mengirimkan drone dan rudal balisitik ke Tel Aviv dan wilayah sekitarnya. Tidak terima, Israel menyerang kembali Teheran.